Senin, 23 Desember 2019

Keteladanan Orang Tua dalam Mendidik Anak

Keteladanan orang tua menempati urutan teratas dalam membentuk karakter anak, karena kecenderungan anak yang paling menonjol adalah meniru perilaku dan kebiasaan orang tua, untuk mencari figur karakter, sementara orang tua terutama bapak dianggap sosok paling ideal untuk diikuti. Orang tua harus senantiasa mengawasi perilaku anaknya dan memberi contoh yang baik baginya. Sang penyair berkata,
Jangan Anda mencegah perilaku buruk sementara anda melakukan semisalnya
Sangat tidak patut dan itu termasuk kesalahan besar
Mulailah dari diri Anda dan hentikan kesalahan Anda
Bila Anda berhenti darinya, maka anda telah bersikap bijaksana
Ibnu Qayyim berkata dalam kitabnya Fawa’id, “Sesungguhnya semua orang bisa berbicara. Namun siapa yang ucapannya selaras dengan perbuatannya maka dia beruntung dan siapa yang ucapannya tidak sesuai dengan tindakannya maka dia telah merusak harga dirinya“.
Ayah adalah motivator dan figur utama bagi keluarganya, yang sangat berpengaruh terhadap watak dan tabiat anak-anaknya. Setiap saat istri dan anak-anaknya akan melihat segala ucapan dan tingkah lakunya. Wibawa seorang bapak sebagai guru yang ideal akan ternoda di hadapan anak-anaknya bila ia hanya pandai berteori tetapi kurang bisa memberi contoh. Hal tersebut dapat merusak perilaku anak dan memicu keberaniannya untuk mengkritiknya.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Perumpamaan orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia dan melupakan dirinya sendiri, seperti sumbu yang memberi penerangan untuk manusia dan membakar dirinya sendiri” (Hadits Shahih).
Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode influentif yang paling meyakinkan keberhasilannya dalam membentuk karakter anak secara moral, spiritual dan sosial. Jika pendidik jujur, dapat dipercaya, berakhlaq mulia, berani, bertanggung jawab, tangguh, ikhlas dan zuhud, maka si anak juga akan tumbuh kejujurannya, terbentuk akhlaknya, terbangun keberaniannya, tangguh mentalnya, tertanan keikhlasannya serta termotivasi zuhudnya. Dan sebaliknya. Seorang penyair berkata,
Dan engkau selama melakukan yang engkau perintahkan..
Niscaya orang yang engkau perintahkan akan melakukannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan Komentar yang Membangun, Jangan Lupa Nama: E-mail: Wa: