Minggu, 29 Desember 2019

Jika Aku Bisa

Indo' Koppeng, Indo' Atten, Nenek Lellang, Indo' Budi.

Jika aku bisa maka akan ku persembahkan semua yang aku mampu, namun itu hanya berupa angan-anganku selama ini dan mungkin akan datang, karena kehidupan ini sangat sulit untuk dijalani terlebih lagi untuk membalas budi, bakti, sayang, cinta, pengorbanan, orang tua terutama ibu, mereka tidak akan perna melupakan pada saat dia mengandung kita selama 9 bulan 10 hari, namun balasan kita apa,mungkin hanya do'a di setiap selesai shalat, atau menelpon jika ada waktu, kok jika ada waktu? ya...... itulah sebuah kenyataan karena mungkin menggap bahwa diri kita terlalu sibuk dengan keluarga, pekerjaan, dll.   Tapi itu bukanlah sebuah alasan yang masuk akal dan bisa diterima begitu saja oleh sebua pembenaran.
Mungkin saja teman kita lebih banyak kita hubungi dari pada orang tua kita, mungkin saja atasan kitalah yang paluing kita sanjung daripada ibu, Ayah, saudara, Karib kerabat.  ini sebuah ironi dalam perjalanan hidup yang sangat kapitalistik.
Ibu jika aku minta maaf, apa ibu bisa memaafkan aku?  adalah sebuah keniscayaan dari diri kita......


Hasil gambar untuk Do'a untuk kedua orang tuaJangan sampai kita lupa mendo'akan orang tua kita....... Kedua orang tua kita yaitu bapak dan ibu adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita. mereka lah yang merawat kita sejak baru lahir hingga tumbuh dewasa tanpa meminta imbalan kepada kita. Tanpa mereka belum tentu kita bisa seperti sekarang. Mereka pula yang memberikan cinta, kasih dan sayang yang murni kepada kita, mereka juga rela berkorban untuk kita tanpa meminta balasan sedikitpun.Oleh karena janganlah kita membuat marah atau kecewa kedua orang tua kita, karena keridhaan Allah Swt, tergantung pada keridhoan orang tua, dan kemurkaan Allah tergantung pada kemurkaan orang tua, maka dari itu sayangi dan hormatilah mereka.

رِضَى اللهِ فِى رِضَى الْوَالِدَيْنِ وَسُخْطُ اللهِ فِى سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ

Artinya: "Keridhaan Allah itu tergantung pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung pada kemurkaan orang tua"  (H.R Tabrani)

Hasil gambar untuk Do'a untuk kedua orang tua
Amin Ya Allah

Hasil gambar untuk Do'a untuk kedua orang tua

Cara berbakti kepada orang tua
  1. Kita harus sopan dan hormat kepada kedua orang tua.
  2. Harus mematuhi perintah keduanya selama tidak bertentangan dengan agama, jika perintahnya bertentangan dengan agama kita tidak perlu mematuhinya.
  3. Tidak boleh berkata kasar kepada mereka
  4. Wajib mengikuti nasihat keduanya. apabila ditegur, kita harus sadar bahwa perbuatan yang kita lakukan tidak diridhai oleh orang tua.
  5. Membantu pekerjaan mereka dalam kegiatan sehari-hari.
  6. Harus menjaga nama baik kedua orang tua dengan cara selalu berbuat baik.
  7. Wajib menjaga keduanya apalagi kalau orang tua kita sudah tua dan renta.
Apabila orang tua kita sudah meninggal dunia, yang harus kita lakukan adalah.
  1. Melaksanakan nasihat keduanya yang diberikan pada waktu masih hidup
  2. Menjaga nama baik kedua orang tua
  3. Mendoakan mereka agar diampuni dosanya dan dilapangkan kuburnya oleh Allah Swt.
Sabda Rasulullah Saw, Yang memerintahkan kita untuk berbakti kepada orang tua, walaupun kedua orang tua kita sudah tiada.

"Telah datang seorang laki-laki (kepada Rasulullah saw) lalu ia bertanya: “Ya Rasulullah, masih adakah kebaikan yang dapat saya kerjakan untuk ibu bapak sesudah meninggalnya ? Rasulullah menjawab:”Ya. Yaitu menyembahyangkan (jenazah) mereka, memintakan ampun kepada Tuhan, menyempurnakan janji mereka, memuliakan sahabat mereka, dan selalu bersilaturahmi dengan orang yang bertalian dengan mereka (kedua orang tua)." (HR. Abu Daud)

Sukses adalah kegagalan yang tertunda

Dalam kehidupan kegagalan dan kesuksesan adalah dua hal yang biasa kita alami. Dalam mengupayakan sesuatu tentunya kita semua mengharapkan kesuksesan yang bisa kita raih. Dengan banyak pertimbangan, pengerahan segala kemampuan, ketrampilan dan juga saran-saran dari teman kita mengupayakan apa yang kita kerjakan bisa sesuai dengan harapan kita. Namun demikian apa yang kita harapkan ini tidak selamanya bisa tercapai. Dalam keadaan di mana harapan-harapan kita ini tidak bisa kita raih, terkadang menjadikan kita sedih, kecewa dan bahkan putus asa. Tidak salah memang, dan hal ini sangat manusiawi.
Lalu apa yang harus kita lakukan seandainya bukan kesuksesan yang kita raih, akan tetapi justru kegagalan ? Berawal dari kegagalan ini maka orang akan membutuhkan hiburan, suntikan semangat baru untuk bisa menerima kegagalan. Kemudian lahirlah kata-kata bijak yang diyakini banyak orang bisa memberikan semangat baru dan menjadikan orang tidak berputus asa, yaitu kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Dengan kata-kata atau kalimat bijak ini ternyata sedikit demi sedikit bisa menghilangkan rasa sedih, kecewa dan putus asa, dan kemudian melahirkan semangat baru untuk mencoba lagi dengan lebih serius dan teliti apa yang telah kita lakukan. Hal ini bisa juga mendorong kita untuk melakukan usaha dan pekerjaan lain yang mungkin sesuai dengan kemampuan kita.
Menurut pendapat saya kalimat bijak " kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda" kurang lengkap dalam kehidupan kita. Hal ini karena kita tidak selamanya mengalami kegagalan, akan tetapi juga bisa meraih kesuksesan seperti yang kita harapkan. Bukan orang gagal saja yang perlu kita perhatikan, namun juga ketika kita mendapat kesuksesan. Kalau kita tidak siap menerima kesuksesan maka tidak menutup kemungkinan bisa merubah kehidupan kita baik dalam bersikap maupun  berperilaku. Kita akan cepat puas dan merasa yang paling segalanya atau memunculkan kesombongan.
Apakah kesuksesan yang diraih ini dijamin langgeng ? Tak seorangpun bisa menjamin kesuksesan kita akan bertahan selamanya atau langgeng. Bisa saja suatu saat kita akan jatuh lagi, dan ketika kesuksesan yang kita raih ini menjadi hancur kita bisa kalang kabut bahkan menjadi gila. Untuk itu saya ingin menambahkan kalimat bijak untuk orang-orang yang berhasil meraih kesuksesan. Bahwa "Kesuksesan itu adalah kegagalan yang tertunda." Kalimat bijak ini bukan bermaksud untuk mengharapkan orang yang sudah mencapai kesuksesan menjadi jatuh dan hancur lagi, namun justru sebagai persiapan mental agar ketika kesuksesan yang kita raih di masa yang akan datang kembali jatuh kita akan tetap kuat dan tabah. Selain itu ketika sudah sukses menjadikan orang tetap rendah hati dan tidak sombong, karena bisa saja di kemudian hari jatuh lagi.
Kesimpulannya dalam berusaha ataupun bekerja kita harus sudah mempersiapkan diri menerima apapun hasilnya, entah kegagalan maupun kesuksesan.Selama ini orang hanya selalu memikirkan bagaimana kalau kita gagal namun tidak pernah memikirkan bagaimana kita membawa diri, bersikap dan berperilaku ketika kita mendapatkan kesuksesan.
Bersama Al-Jabar Putra Hafit

Gagal dan sukses

Kegagalan Adalah Sukses Yang Tertunda, Jangan Menyerah Dengan 4 Tips Ini Membuatmu Bangkit Dari Kegagalan

 Kegagalan memang terkadang menyakitkan. Apa yang kita harapkan selama ini ternyata tidak sesuai dengan keinginan kita. Seringkali kegagalan membuat hidup seseorang menjadi jatuh terpuruk dalam lubang keputusasaan. Namun ingatlah kegagalan itu wajar dan semua orang pasti pernah mengalaminya. Kegagalan bukan akhir dari segalanya, namun merupakan proses dari lahirnya keberhasilan semakin kita terus berusaha memperbaiki setiap kegagalan yang kita dapat, keberhasilan akan sampai di depan mata dan ingatlah manusia tidak akan pernah bisa mencapai titik puncak keberhasilan sampai ia pernah jatuh dalam titik yang paling bawah. Seperti bola basket ia selalu memantul dari setiap berapa tinggi ia jatuh, semakin tinggi ia dijatuhkan maka semakin tinggi ia memantul ke angkasa.

Yakinlah setiap ada badai pasti ada pelangi

Setiap datang kegagalan yang kita alami pasti akan ada keberhasilan yang menunggu kita di depan mata, jadi jangan menyerah begitu saja jemputlah keberhasilan itu segera dengan tekad dan semangat yang membara. Kegagalan bukan akhir dari segalanya merupakan suatu proses yang menjadikan kita lebih baik lagi. Jangan pernah takut gagal dan keluarlah dari zona nyaman mu. Jika takut mengalami kegagalan maka kamu tidak akan pernah bisa mencapai keberhasilan terbesar mu. Layaknya alam setelah muncul berbagai pergolakan entah badai, gempa dan tanah longsor dan kerusakan terjadi di mana-mana tapi setelah itu akan muncul sesuatu yang indah entah terbentuknya pemandangan alam yang luar biasa atau mungkin cara pandang dan pemikiran masyarakatnya yang lebih baik. Itulah cara alam memperbaiki diri sendiri serta mendidik dan mengingatkan manusia.

Raihlah Cita-cita mu dengan semangat yang membara namun jangan lupa pasrahkan dan percalah pada Tuhan

Ingatlah kita bisa merencanakan dan mengusahakan apapun namun, tetap Tuhanlah yang memutuskan. Jika kita mengalami kegagalan ingatlah dibalik kegagalan tersebut pasti ada hikmah yang dapat diambil, dan jangan kecewa kalau Tuhan belum mengabulkan doa mu, namun percayalah mungkin Tuhan masih mengumpulkan semua doa mu dan memberikan semuanya pada waktu yang tepat. Karena apa yang kita rasa baik belum tentu baik untuk kita. Tuhanlah yang Maha tahu segalanya. Tuhan tahu masa depan kita dan semuanya, namun juga jangan pernah menyerah Tuhan pasti akan mengabulkan doa manusia yang pantang menyerah. Terus berdoa dan percayakan semuanya pada Tuhan itu akan mengurangi kekecewaan mu saat mengalami kegagalan. Mempercayakan semuanya pada Tuhan setelah berusaha membuat hidup mu lebih ikhlas dan tenang. Anggaplah kegagalan itu adalah pembelajaran kita untuk menjadi lebih baik lagi. Kegagalan bagaikan sahabat terbaik kita meski kita tidak menyukainya namun dia ada sebenarnya bukan untuk menjatuhkan kita namun, untuk menjadikan kita lebih dan lebih baik dari sebelumnya. Mengambil pembelajaran dari kegagalan lebih baik dari pada terus menerus menyesalinya, apa yang terjadi biarlah terjadi, itulah jalan menuju sukses.

Yakinlah masih banyak kesempatan terbuka untuk orang yang senantiasa berusaha

Seringkali kegagalan membuat kita putus asa dan berhenti mencoba hal tersebut adalah salah, karena seharusnya kegagalan itu bukan ganjalan yang membuat kita berhenti melainkan batu loncatan untuk kita melayang lebih tinggi. Keberhasilan diraih dengan tekad dan kerja keras, sebuah batu jangan dianggap menjadi hambatan namun buatlah itu menjadi alat untuk mu meloncat tinggi dan menggapai mimpi. Jngan terpuruk hanya karena kegagalan, masih banyak kesempatan yang terbuka untuk mu jika kamu terus memperbaiki diri dan berusaha, jangan hanya diam dan menangisi kegagalan.
Buatlah kegagalan menjadi tekad dan semangat baru yang lebih membara. Percayalah semuanya tidak akan ada yang sia-sia jika kamu belum melihat keberhasilan akan kerja keras mu maka teruslah berusaha, jangan pernah diam semua akan mendapat hasilnya suatu saat nanti pada waktu yang tepat. Ingatlah jangan membuat kesalahan dua kali yakni sombong terhadap keberhasilan dan sedih akan kegagalan itu semua menjadika hidup kita semakin terpuruk.

Hadapi semua dengan senyuman dan berusahalah selalu memperbaiki diri

Hadapilah kegagalan dengan senyuman, yakinkan dalam pikiran dan hati kegagalan ini bukanlah akhir bagi ku melainkan tanda bahwa kesuksesan ku semakin dekat, maka aku harus berlari dan segera menjemputnya dengan cara senantiasa memperbaiki diri. Hal tersebut akan membuat hati dan pikiran kita lebih tenang dan menjauhkan diri dari sikap keputus asaan. Anggaplah kegagalan sebagai sahabat yang selalu menjadi pengiring akan kedatangan keberhasilan kita, karna setiap ada kegagalan pasti ada keberhasilan menanti di belakangnya.
Lewatilah kegagalan dengan hati dan pikiran yang tenang dan ikhlas. Karena dengan hati yang ikhlas membuat kita tidak akan pernah berhenti mencoba walau berbagai rintangan menanti. Dengan hati dan pikiran yang tenag membuat kita segera bangkit dan membenahi semua kesalahan yang kita alami. Jangan pernah menyalahkan keadaan namun segeralah beradaptasi dengan keadaan segera bersiaplah menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya.

Apakah selamanya gagal itu sukses yang tertunda

secara keimanan itu pasti..............
kalimat tersebut sering muncul untuk membangkitkan semangat seseorang dalam berusaha dan diharapkan dapat bangkit dari kegagalan dan meraih kesuksesan. Kegagalan sendiri dapat dikatakan sebagai suatu hal yang terjadi karena ketidaksesuaian suatu target atau tujuan yang ingin dicapai dengan suatu hasil dari usaha yang telah dilakukan. Sedangkan kesuksesan sendiri dapat dikatakan sebagai suatu hasil dari kinerja yang telah dilakukan yang sesuai dengan target atau tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Ketika kegagalan tersebut datang menghampiri anda dalam menjalankan suatu kegiatan seperti misalnya pada saat menjalankan bisnis yang sebenarnya anda tidak boleh berlarut-larut dalam keterpurukkan. Seperti yang kita ketahui bahwa ketika menjalankan suatu hal baik itu bisnis maupun hal lain tidak seharusnya bersikap untuk mudah putus asa dan menyerah. Dimana seharusnya kita harus bersikap pantang menyerah, terus memperbaiki dan memperbaiki kembali agar kalimat yang menyatakan kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda tersebut dapat terjadi dan terbukti kebenaranya.
  1. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda jika yakin bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Memang dalam menyakinkan diri sendiri bahwa kegagalan tersebut bukanlah akhir dari segalanya itu cukup sulit, terlebih jika pribadi seseorang yang mengalami kegagalan tersebut adalah tipe yang mudah putus asa. Akan tetapi itu tidak akan menjadi masalah jika anda mampu mengendalikan emosi sehingga mampu melihat kegagalan secara proposional dan menempatkan pada pandangan yang benar. Perlu diingat bahwa kesempatan dalam meraih kesuksesan dapat datang kapanpun asalkan anda mau meraihnya.
  2. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda jika yakin bahwa ketidakberhasilan tidak selalu gagal. Ketidakberhasilan dan kegagalan memiliki makna yang berbeda dalam beberapa hal. Dimana jika anda tidak berhasil dalam mengupayakan sesuatu yang anda kerjakan, itu berarti bahwa anda hanya sekadar tidak berhasil dalam upaya mengerjakan sesuatu tersebut. Sehingga itu tidak berarti bahwa anda adalah orang yang mengalami kegagalan. Untuk itu sebaiknya anda arus mengurangi bahkan berhenti untuk berfikir negatif terhadap apapun itu termasuk pada diri anda sendiri. Jangan berfikir bahwa anda gagal, bahwa anda tidak bisa, ataupun hal-hal lain yang buruk. Selain itu perlu diingat bahwa kegagalan anda saat ini tidak memiliki pengaruh apa-apa terhadap keberhasilan anda di masa yang akan datang, kecuali jika anda membiarkan perasaan negatif anda melemahkan dan menghilangkan semangat anda untuk sukses.
  3. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda jika anda mengerti bahwa itu semua hanya masalah waktu. Mengapa demikian? Dalam meraih kesuksesan seseorang harus bersikap sabar. Dimana pada dasarnya meraih kesuksesan memerlukan waktu yang tidak sebentar. Anda harus yakin dan tetap bertahan pada arah yang benar dengan usaha yang maksimal untuk meraih kesuksesan. Ingatlah kesuksesan ini hanyalah masalah waktu, waktu dimana anda harus segera bangkit dari kegagalan dan waktu dimana anda harus segera meraih kesuksesan dengan berbagai hal positif. .
  4. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda jika anda mampu terus berusaha memperbaiki diri dan kinerja selama pencapaian target. Anda harus bertekad dan bersemangat serta percaya bahwa dengan selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan kinerja anda selama ini maka kesuksesan tersebut akan datang menghampiri kehidupan anda. Selain itu, anda perlu ingat bahwa proses dalam pencapaian kesuksesan ini akan memberikan dampak pada hasil yang diperoleh nantinya. Sehingga anda harus melakukan proses satu persatu dengan baik, memperbaikinya jika ada yang salah, dan terus bersabar. Dengan begitu akan membantu anda untuk bangkit dari kegagalan dan siap meraih kesuksesan.
  5. Kegagalan adalah kesukssesan yang tertunda jika anda mampu bersikap positif dan berfikir dari berbagai sisi. Maksudnya disini adalah, anda harus mampu bersikap positif seperti disiplin, tanggung jawab, profesional dan lain sebagainya yang dapat membantu anda dalam mencegah dan mengatasi kegagalan. Selain itu dengan berfikir dari berbagai sisi maka anda dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja yang telah dilakukan untuk meraih kesuksesan.
Demikianlah beberapa cara untuk membuktikan bahwkegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, yang akan memberikan harapan bagi mereka yang dalam meraih impian dan kesuksesan. Selain itu, anda perlu menanamkan pada diri anda sendiri bahwa anda bisa dan jadikanlah kegagalan tersebut sebagai batu pijakan untuk berhasil di masa yang akan datang. Semoga bermanfaat. 

Kamis, 26 Desember 2019

Fakta dan Dampak dari Perilaku Seks Bebas Kalangan Remaja


Remaja


PEMBUKAAN
Ane dah ngalamin Masa remaja gan, sekarang tinggal ngalamin masa RemaKo (Remaja Kolot), ane rasa masa remaja adalah masa yang penuh gejolak dan penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal baru, nah pengalaman ntu nyang menurut ane bisa mempengaruhi masa depan kelak.
Apa sih yang dimaksud dengan remaja?
Para ahli pendidikan telah sepakat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Para remaja tidak dapat lagi di katakan sebagai anak-anak namun dia juga belum bisa di katakan sebagai orang dewasa.

Masa remaja adalah masa dimana seseorang yang sedang menjalani proses menuju dewasa, biasanya pada proses ini remaja berusaha mencari jati diri mereka. Dalam sebuah pencarian jati diri inilah mereka akan mendapatkan berbagai informasi dari berbagai sumber tentang kehidupan dan salah satunya adalah tentang kehidupan seks.

Banyak diantara mereka mencari tahu secara sembunyi-sembunyi. Akibatnya, tidak sedikit di antara mereka yang terjebak dalam informasi yang salah bahkan menyesatkan yang dapat membahayakan perkembangan mental mereka. Untuk semua fakta itulah, informasi yang jelas, lugas dan komprehensif perihal makna hakiki cinta dan seks dengan segala dampak yang ditimbulkannya mutlak diperlukan, uedan tenan!

Tapi sayang, banyak para remaja sekarang yang ga sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan. Bener ga gan?

Misal gak sedikit remaja yang jatuh kedalam perbuatan negatif, salah satunya adalah seks bebas atau hubungan seks yang dilakukan dengan banyak gaya, gaya punggung, gaya dada bahkan gaya bebas, di lakukan di dalam rumah atau diluar rumah bahkan di luar pernikahan.

menurut Om Ndut dorongan seks manusia adalah warisan biologis, dan Seks adalah sebuah naluri alamiah yang ada dalam setiap diri manusia. Seks sangat di perlukan oleh makhluk hidup untuk berkembang biak dan melanjutkan keturunan agar tidak punah, et dah keyen bener penjelasannya.

Di Era globalisasi ini ga bisa kita pungkiri di mana teknologi sudah semakin maju bahkan berkembang pesat seiring dengan gaya hidup manusia yang sudah berubah, kebebasan semakin meningkat di antara pergaulan para manusia, seks bukan menjadi hal yang asing atau tabu lagi bagi mereka para pecinta dunia.

Senin, 23 Desember 2019

Doa yang Dibaca Orangtua Saat Anak Pulang dari Sekolah

Liburan pondok merupakan momen bagi santri untuk pulang ke rumah. Bagi orangtua yang memiliki anak yang mondok di pesantren, pada saat anaknya pulang ke rumah, maka dianjurkan untuk mengucapkana doa. Selain itu, orangtua yang tidak memiliki anak yang sekolah di pondok pesantren juga diperbolehkan membaca doa selamat. Saat anak pulang dari sekolah atau pesantren bacalah doa berikut;
الحمد لله الذي نصرك واعزك واكرمك
Alhamdu lillahil ladzii nashoroka wa a’azzaka wa akromaka.
Segala puji bagi Allah yang telah menolongmu, mengagungkanmu dan memuliakanmu.
 على لسان السيدة عائشة رضي الله عنها او نحوه فقد قالت : كان رسول الله في غزو فلما دخل ستقبلته على الباب فاخذت بيده فقلت : الحمد لله الذي نصرك واعزك واكرمك
Orang yang datang dari perjalanan perang dan jihad di jalan Allah disambut dengan ucapan pertolongan, kemenangan, keagungan dan kesejukan. Diucapkan padanya sebagaimana dikatakan oleh Sayidah Aisyah atau lainnya. Sayidah Aisyah berkata; Rasulullah Saw datang dari perang, setelah beliau masuk aku menyambutnya di depan pintu dan saya mengucapkan, ‘Alhamdu lillahil ladzii nashoroka wa a’azzaka wa akromaka.’
Belajar di sekolah atau di pondok pesantren juga merupakan bagian dari jihad memerangi kebodohan. Terlebih lagi, kewajiban menuntut ilmu bagi muslim maupun muslimah itu sejak lahir hingga sampai ke liang lahad.

Hal-Hal yang Mempengaruhi Pendidikan Anak

Pendidikan anak merupakan kewajiban utama yang dimiliki oleh setiap orang tua. Tentunya semua orang tua berharap kelak anaknya menjadi pribadi yang shalih dan shalihah. Yang menjadi penyejuk matanya dan hatinya di dunia serta menjadi simpanan pahala yang banyak di akhirat nanti. Oleh karena itu, hendaknya para orang tua mengerahkan segenap tenaganya untuk mendidik dan membimbing anaknya.
Banyak hal yang mempengaruhi pendidikan sang buah hati. Tidak semua pendidikan yang diberikan orang tua berpengaruh pada perangai sang Anak. Bahkan banyak faktor dari luar yang dapat mempengaruhi pendidikan sang Anak. Para orang tua haruslah memperhatikan hal ini supaya dapat berhati-hati dalam membimbing dan mengatur anak-anaknya.
Faktor-faktor luar tersebut adalah :
  • Saudara-saudara dan kerabat di rumah
  • Tetangga rumah
  • Teman-teman dekat, teman-teman di madrasah
  • Guru-guru dan pembimbing anak baik di sekolah maupun tempat-tempat pendidikan lainnya
  • Sarana-sarana pendidikan, baik yang bisa didengar, dilihat ataupun ditulis
  • Karakteristik tempat tinggal, dan orang-orang di sekitar mereka, hal ini mencakup akhlaq, adab, adat dan kondisi setempat
  • Tempat-tempat anak menghabiskan waktunya, seperti masjid, dll
  • Tamu-tamu yang datang kerumahnya
  • Perjalanan-perjalanan dan kunjungan yang biasa dilakukan anak-anak
Semua faktor diatas dapar mempengaruhi hasil tarbiyah anak sebagai tambahan pengaruh pendidikan orang tuanya. Maka hendaknya orangtua selalu mengawasi, memperhatikan dan mengarahkan anak kepada hal-hal yang bermanfaat, bukan pada hal-hal yang merusak.

Keteladanan Orang Tua dalam Mendidik Anak

Keteladanan orang tua menempati urutan teratas dalam membentuk karakter anak, karena kecenderungan anak yang paling menonjol adalah meniru perilaku dan kebiasaan orang tua, untuk mencari figur karakter, sementara orang tua terutama bapak dianggap sosok paling ideal untuk diikuti. Orang tua harus senantiasa mengawasi perilaku anaknya dan memberi contoh yang baik baginya. Sang penyair berkata,
Jangan Anda mencegah perilaku buruk sementara anda melakukan semisalnya
Sangat tidak patut dan itu termasuk kesalahan besar
Mulailah dari diri Anda dan hentikan kesalahan Anda
Bila Anda berhenti darinya, maka anda telah bersikap bijaksana
Ibnu Qayyim berkata dalam kitabnya Fawa’id, “Sesungguhnya semua orang bisa berbicara. Namun siapa yang ucapannya selaras dengan perbuatannya maka dia beruntung dan siapa yang ucapannya tidak sesuai dengan tindakannya maka dia telah merusak harga dirinya“.
Ayah adalah motivator dan figur utama bagi keluarganya, yang sangat berpengaruh terhadap watak dan tabiat anak-anaknya. Setiap saat istri dan anak-anaknya akan melihat segala ucapan dan tingkah lakunya. Wibawa seorang bapak sebagai guru yang ideal akan ternoda di hadapan anak-anaknya bila ia hanya pandai berteori tetapi kurang bisa memberi contoh. Hal tersebut dapat merusak perilaku anak dan memicu keberaniannya untuk mengkritiknya.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Perumpamaan orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia dan melupakan dirinya sendiri, seperti sumbu yang memberi penerangan untuk manusia dan membakar dirinya sendiri” (Hadits Shahih).
Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode influentif yang paling meyakinkan keberhasilannya dalam membentuk karakter anak secara moral, spiritual dan sosial. Jika pendidik jujur, dapat dipercaya, berakhlaq mulia, berani, bertanggung jawab, tangguh, ikhlas dan zuhud, maka si anak juga akan tumbuh kejujurannya, terbentuk akhlaknya, terbangun keberaniannya, tangguh mentalnya, tertanan keikhlasannya serta termotivasi zuhudnya. Dan sebaliknya. Seorang penyair berkata,
Dan engkau selama melakukan yang engkau perintahkan..
Niscaya orang yang engkau perintahkan akan melakukannya..

Keteladanan Orang Tua dalam Mendidik Anak

Keteladanan orang tua menempati urutan teratas dalam membentuk karakter anak, karena kecenderungan anak yang paling menonjol adalah meniru perilaku dan kebiasaan orang tua, untuk mencari figur karakter, sementara orang tua terutama bapak dianggap sosok paling ideal untuk diikuti. Orang tua harus senantiasa mengawasi perilaku anaknya dan memberi contoh yang baik baginya. Sang penyair berkata,
Jangan Anda mencegah perilaku buruk sementara anda melakukan semisalnya
Sangat tidak patut dan itu termasuk kesalahan besar
Mulailah dari diri Anda dan hentikan kesalahan Anda
Bila Anda berhenti darinya, maka anda telah bersikap bijaksana
Ibnu Qayyim berkata dalam kitabnya Fawa’id, “Sesungguhnya semua orang bisa berbicara. Namun siapa yang ucapannya selaras dengan perbuatannya maka dia beruntung dan siapa yang ucapannya tidak sesuai dengan tindakannya maka dia telah merusak harga dirinya“.
Ayah adalah motivator dan figur utama bagi keluarganya, yang sangat berpengaruh terhadap watak dan tabiat anak-anaknya. Setiap saat istri dan anak-anaknya akan melihat segala ucapan dan tingkah lakunya. Wibawa seorang bapak sebagai guru yang ideal akan ternoda di hadapan anak-anaknya bila ia hanya pandai berteori tetapi kurang bisa memberi contoh. Hal tersebut dapat merusak perilaku anak dan memicu keberaniannya untuk mengkritiknya.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Perumpamaan orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia dan melupakan dirinya sendiri, seperti sumbu yang memberi penerangan untuk manusia dan membakar dirinya sendiri” (Hadits Shahih).
Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode influentif yang paling meyakinkan keberhasilannya dalam membentuk karakter anak secara moral, spiritual dan sosial. Jika pendidik jujur, dapat dipercaya, berakhlaq mulia, berani, bertanggung jawab, tangguh, ikhlas dan zuhud, maka si anak juga akan tumbuh kejujurannya, terbentuk akhlaknya, terbangun keberaniannya, tangguh mentalnya, tertanan keikhlasannya serta termotivasi zuhudnya. Dan sebaliknya. Seorang penyair berkata,
Dan engkau selama melakukan yang engkau perintahkan..
Niscaya orang yang engkau perintahkan akan melakukannya..

Kasih Ibu Sepanjang Jalan

Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah. Demikian pepatah mengatakan. Layaknya galah, kasih sayang anak kepada orangtua seringkali putus. Tak harus durhaka, tetapi perhatian kepada orang tuanya yang semakin surut. Bahkan, mungkin ia tidak tahu kondisi orangtuanya setiap saat, sedang sehat atau sakit, ataukah sedang kekurangan.
Sebaliknya orang tua terutama ibunda, walaupun jauh, ia selalu memendam rindu. Saat dirinya bahagia, ia langsung teringat anak-anaknya. Saat sedang ditimpa susah, acapkali diam agar tidak mengganggu pikiran dan menyusahkan anak-anaknya.
Allah berfirman, “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” (QS. Ar-Rahman :60).
Anak-anakku, tanyakanlah kepada ibundamu, benarkah apa yang saya katakan diatas? Tanyakanlah kepada bunda, benarkah ia memiliki cinta yang begitu besar kepadamu. Lalu tanyakan pula kepada dirimu, seberapa besar rasa sayangmu kepadanya? Bukankah kebaikan harus dibalas dengan kebaikan serupa? Bahkan Rasulullah memberi penekanan secara khusus agar anak shaleh berbuat baik kepada Sang ibu berdasarkan hadits dari Miqdam bin Ma’dikarib.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah berwasiat agar kalian berbuat baik kepada ibumu, lalu Allah berwasiat agar kalian berbuat baik kepada bapakmu dan kemudian Allah berwasiat kepada kalian agar berbuat baik kepada sanak kerabatmu“. (HR. Ahmad : 1812)
Anak shaleh tidak akan melukai hati dan perasaan kedua orangtuanya atau mengganggu jiwa dan raga kedua orangtuanya atau membuat susah dan sedih kedua orangtuanya yang telah begitu banyak berjasa mengurus dirinya.
Kemuliaan dan martabat orangtua tercermin dalam hadits yang menyatakan bahwa keridhaan dan kemurkaan Allah terletak pada keridhaan ayah dan ibunya seperti sabda Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, “Ridha Allah tergantung pada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua” (HR. Bukhari dalam Kitab Adabul Mufrad).
Oleh karena itu, carilah ridha orangtuamu dan hindarkan segala hal yang akan mendatangkan murkanya. Dengan ridha keduanya, kebahagiaan dunia dan akhirat didapatkan. Bukankah pada dasarnya seluruh kebaikan dan amal ibadah yang kita lakukan adalah untuk diri kita sendiri? Maka Allah ta’ala berfirman, “Dan siapa yang beramal shaleh, maka untuk diri mereka sendiri lah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan)” (QS. Ar-Ruum : 44).

Membiasakan Anak Shalat Berjama’ah

Shalat berjama’ah merupakan ketaatan paling agung, ibadah paling mulia dan sarana paling bagus untuk menumbuhkan perasaan kasih sayang, sikap solidaritas, dan nilai kebersamaan antara kaum muslimin. Maka setiap anak laki-laki harus dilatih secar disiplin untuk menunaikan shalat berjama’ah di masjid, karena seorang lelaki buta datang kepada Nabi.
Dia berkata, “Wahai Rasulullah, tidak ada orang yang menuntunku untuk datang ke masjid“. Lalu dia meminta keringanan kepada beliau agar bisa shalat di rumahnya. Beliaupun menmeri keringanan. Namun ketika dia telah pergi, beliau memanggilnya dan berkata, “Apakah engkau mendengar adzan? Dia menjawab, “Ya”. Beliau berkata, “Kalau begitu engkau harus memenuhinya” (HR. Muslim no. 653).
Bagaimana dengan orang yang diberi kesehatan mata dan mampu melihat dengan baik namun bermalas-malasan untuk hadir ke Masjid maka alasan apalagi yang bisa diberikan kepada Allah nanti pada hari Kiamat. Bahkan jika ada 2 orang atau lebih tinggal di suatu kampung atau pedesaan sedangkan mereka tidak menegakkan shalat jama’ah maka mereka akan dikuasai oleh setan, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam, “Tidaklah 3 orang di satu desa atau pelosok, tidak didirikan shalat pada mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Maka shalat berjama’ahlah kalian, sesungguhnya serigala itu memangsa ternak yang menyendiri” (HR. Abu Daud : 547).
Shalat berjama’ah juga mampu menumbuhkan ruh kebersamaan dan ukhuwah islamiyah sejati. Jika hidup damai dan rukun antar kaum muslimin merupakan ruh ajaran islam, maka Allah menetapkan berbagai macam ibadah yang memiliki waktu khusus contohnya ada yang bersifat harian seperti sholat lima waktu, ada yang sifatnya mingguan misalnya shalat jum’at, dan ada yang sifatnya tahunan seperti shalat idul fitri dan idul adha serta wukuf di padang Arafah.

Ayah, Kuberi Engkau 100 Real Per Jam

Bocah kecil itu menemui ayahnya yang payah karena kerja. Sebab, dari pagi hingga sore, ia mengontrol berbagai proyek dan kontraknya. Ia tidak punya waktu untuk diam di rumah selain untuk makan dan tidur.
Bocah : “Ayah, kenapa engkau tidak lagi mau bermain denganku dan bercerita kepadaku? Aku sangat merindukan cerita-ceritamu dan ingin bermain denganmu. Bagaimana pendapatmu bila hari ini engkau bermain sebentar denganku dan bercerita satu kisah kepadaku?”
Ayah : “Anakku, aku tidak punya waktu untuk bermain dan membuang-buang waktu. Karena aku punya pekerjaan dan waktuku sangat berharga.”
Bocah : “Berilah aku satu jam saja dari waktumu, karena aku sangat merindukanmu, wahai ayahku.”
Ayah : “Anakku tercinta, aku bekerja dan berjuang untuk kalian. Dan waktu satu jam yang engkau inginkan agar aku habiskan bersamamu itu, bisa aku pakai untuk mendapatkan penghasilan tidak kurang dari 100 real. Jadi, aku tidak punya waktu untuk sesuatu yang sia-sia bersamamu. Ayo, pergilah dan bermainlah bersama ibumu.”
Hari demi hari berlalu, dan kesibukan sang ayah semakin bertambah. Suatu hari bocah itu melihat pintu kantor ayahnya terbuka, maka ia masuk menemui ayahnya.
Bocah : “Ayah, berilah aku 5 real.”
Ayah : “Untuk apa? Setiap hari aku memberimu uang lima real. Untuk apa uang sebanyak itu? Ayo, pergi dari hadapanku. Aku tidak akan memberimu apa-apa sekarang.”
Si anak pun pergi dengan perasaan sedih. Sementara sang ayah duduk sambil berfikir tentang apa yang dilakukannya terhadap anaknya. Dia pun memutuskan untuk pergi ke kamar anaknya untuk menghiburnya dan memberikan lima real kepadanya.
Bocah kecil itu sangat gembira menerima uang lima real tersebut. Kemudian bocah itu langsung, menuju ranjangnya dan membuka bantalnya. Lalu dia mengumpulkan uang yang ada di bawahnya dan mulai merapikannya. Lima real untuk melengkapi jumlah uangnya. Sampai akhirnya terkumpullah 100 real uang simpanannya.
”Ayah, sekarang ambillah uang 100 real ini dan berilah aku waktu 1 jam dari waktumu,” ujar bocah yang polos itu.
(Dicuplik dari Ahmad Sâlim Bâduwaylân, Mausū’ah al-Qoshosh al-Mu`atstsiroh, Ind : ”Malam Pertama Setelah Itu Air Mata”, Pustaka ELBA, Surabaya : 1428/2007)
Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini :
Wahai para ayah, dimanakah engkau saat anakmu membutuhkanmu? Berapa banyak waktu yang engkau berikan untuk anakmu? Di mana rasa kasih sayangmu bagi mereka? Wahai para ayah, ingatlah bahwa anakmu membutuhkan kasih sayangmu, membutuhkan senyummu, membutuhkan kebersamaanmu, membutuhkan perhatianmu, membutuhkan semua kebaikan darimu. Mereka tidak butuh uang, mainan, makanan, atau harta lainnya, sedangkan engkau tidak memberikan kasih sayangmu pada mereka. Wahai para ayah, kembalilah…

Pendidikan Anak Dalam Islam Bagian2

Tuntunan mendidik anak yang lain antara lain :
3. Mengajarkan Al-Quran, Hadits serta Doa dan Dzikir yang Ringan kepada Anak-anak
Dimulai dengan surat Al-Fathihah dan surat-surat yang pendek serta doa tahiyat untuk shalat. Dan menyediakan guru khusus bagi mereka yang mengajari tajwid, menghapal Al-Quran serta hadits. Begitu pula dengan doa dan dzikir sehari-hari. Hendaknya mereka mulai menghapalkannya, seperti doa ketika makan, keluar masuk WC dan lain-lain.
4. Mendidik Anak dengan Berbagai Adab dan Akhlaq yang Mulia
Ajarilah anak dengan berbagai adab Islami seperti makan dengan tangan kanan, mengucapkan basmalah sebelum makan, menjaga kebersihan, mengucapkan salam, dll. Begitu pula dengan akhlak. Tanamkan kepada mereka akhlaq-akhlaq mulia seperti berkata dan bersikap jujur, berbakti kepada orang tua, dermawan, menghormati yang lebih tua dan sayang kepada yang lebih muda,  serta beragam akhlaq lainnya.
5. Melarang Anak dari Berbagai Perbuatan yang Diharamkan
Hendaknya anak sedini mungkin diperingatkan dari beragam perbuatan yang tidak baik atau  bahkan diharamkan, seperti merokok, judi, minum khamr, mencuri, mengambil hak orang lain,  zhalim, durhaka kepada orang tua dan segenap perbuatan haram lainnya.
Termasuk ke dalam permasalahan ini adalah musik dan gambar makhluk bernyawa. Banyak  orangtua dan guru yang tidak mengetahui keharaman dua perkara ini, sehingga mereka  membiarkan anak-anak bermain-main dengannya. Bahkan lebih dari itu –kita berlindung kepada  Allah-, sebagian mereka menjadikan dua perkara ini sebagai metode pembelajaran bagi anak, dan  memuji-mujinya sebagai cara belajar yang baik !
Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda tentang musik, “Sungguh akan ada dari umatku yang menghalalkan zina, sutra, khamr dan al-ma’azif (alat-alat musik)”. (Shahih, HR. Al-Bukhari dan Abu Daud).
Maknanya: Akan datang dari muslimin kaum-kaum yang meyakini bahwa perzinahan, mengenakan sutra asli (bagi laki-laki, pent.), minum khamar dan musik sebagai perkara yang halal, padahal  perkara tersebut adalah haram.
Dan al-ma’azif adalah setiap alat yang bernada dan bersuara teratur seperti kecapi, seruling, drum,  gendang, rebana dan yang lainnya. Bahkan lonceng juga, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Lonceng itu serulingnya syaithan”. (HR. Muslim).
Adapun tentang gambar, guru terbaik umat ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, “Seluruh tukang gambar (mahluk hidup) di neraka,  maka kelak  Allah akan jadikan  pada setiap gambar-gambarnya menjadi hidup, kemudian gambar-gambar itu akan mengadzab  dia di neraka jahannam” (HR. Muslim).
“Sesungguhnya orang-orang yang paling keras siksanya di sisi Allah pada hari kiamat adalah  para tukang gambar.” (HR. Muslim).
Oleh karena itu hendaknya kita melarang anak-anak kita dari menggambar mahkluk hidup. Adapun gambar pemandangan, mobil, pesawat dan yang semacamnya maka ini tidaklah mengapa selama  tidak ada gambar makhluk hidupnya.
6. Menanamkan Cinta Jihad serta Keberanian
Bacakanlah kepada mereka kisah-kisah keberanian Nabi dan para sahabatnya dalam peperangan  untuk menegakkan Islam agar mereka mengetahui bahwa beliau adalah sosok yang pemberani, dan sahabat-sahabat beliau seperti Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali dan Muawiyah telah membebaskan negeri-negeri.
Tanamkan pula kepada mereka kebencian kepada Yahudi dan orang-orang zhalim. Tanamkan  bahwa kaum muslimin akan membebaskan Al-Quds ketika mereka mau kembali mempelajari Islam dan berjihad di jalan Allah. Mereka akan ditolong dengan seizin Allah.
Didiklah mereka agar berani beramar ma’ruf nahi munkar, dan hendaknya mereka tidaklah takut  melainkan hanya kepada Allah. Dan tidak boleh menakut-nakuti mereka dengan cerita-cerita  bohong, horor serta menakuti mereka dengan gelap.
7. Membiasakan Anak dengan Pakaian yang Syar’i
Hendaknya anak-anak dibiasakan menggunakan pakaian sesuai dengan jenis kelaminnya. Anak  laki-laki menggunakan pakaian laki-laki dan anak perempuan menggunakan pakaian perempuan.  Jauhkan anak-anak dari model-model pakaian barat yang tidak syar’i, bahkan ketat dan  menunjukkan aurat.
Tentang hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang meniru  sebuah kaum, maka dia termasuk mereka.” (Shahih, HR. Abu Daud).
Untuk anak-anak perempuan, biasakanlah agar mereka mengenakan kerudung penutup kepala  sehingga ketika dewasa mereka akan mudah untuk mengenakan jilbab yang syar’i.
Demikianlah beberapa tuntunan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam mendidik anak. Hendaknya para orang tua dan pendidik bisa merealisasikannya dalam pendidikan mereka terhadapanak-anak. Dan hendaknya pula mereka ingat, untuk selalu bersabar, menasehati putra-putri Islam dengan lembut dan penuh kasih sayang. Jangan membentak atau mencela mereka, apalagi sampai mengumbar-umbar kesalahan mereka.
Semoga bisa bermanfaat, terutama bagi orangtua dan para pendidik. Wallahu a’lam bishsawab.