Minggu, 03 November 2019

Banggai Kepulauan

Kabupaten Banggai Kepulauan adalah salah satu kabupaten yang terdapat di provinsi Sulawesi Tengah dan beribukota di Salakan. Kabupaten ini sebelumnya merupakan kesatuan wilayah dengan Kabupaten Banggai. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 menetapkan pulau-pulau di tengah lautan tersebut menjadi daerah otonom Banggai Kepulauan, sementara kabupaten induk tetap disebut Kabupaten Banggai dan pemekarannya disebut Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep).
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.160,46 km (darat) dan 18.828,10 km (laut), Banggai Kepulauan berbatasan langsung dengan Teluk Tomini di sebelah utara, Teluk Tolo di sebelah selatan, Selat Peling di sebelah barat, serta Laut Maluku di sebelah timur. Jumlah Penduduk Banggai Kepulauan (Bangkep) sebanyak 158.617 jiwa (2009). Secara administratif, Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri dari 19 kecamatan, 6 kelurahan dan 187 desa yang terdiri atas 342 pulau dengan 5 pulau sedang yakni Pulau Peleng (luas 2.340 km²), Pulau Banggai (268 km²), Pulau Bangkurung (145 km²), Pulau Bokan Kepulauan (84 km²), Pulau Labobo (80 km²) dan 337 pulau-pulau kecil. Panjang pantai 1.714,218 Km.
Banggai Kepulauan terdiri dari gugusan atau rangkaian pulau-pulau berukuran sedang dan kecil sejumlah 121, lima diantaranya berukuran sedang, sisanya kecil-kecil bahkan ada yang berwujud batu karang, mencuat ke permukaan. Laut yang mengelilinginya merajut tebaran pulau itu menjadi satu gugusan yang disebut Banggai Kepulauan. Luas hamparan laut di wilayah ini lima kali lipat dibandingkan dengan luas daratannya.
Karena itu monumen atau tugu selalu berkaitan dengan sejarah kehidupan suatu bangsa. Demikian pula keberadaan Monumen Jayawijaya atau yang populer disebut tugu trikora yang dibangun di kota Salakan kabupaten Banggai Kepulauan Propinsi Sulawesi Tengah, yakni memperingati peristiwa penting tentang kisah perebutan Irian Barat. Sayangnya hingga kini tak banyak masyarakat yang tahu tentang keberadaan dan sejarah Monumen Jayawijaya ini. Bahkan masyarakat di Kabupaten Banggai Kepulauan sendiri maupun di Sulawesi Tengah banyak yang tidak mengetahui mengenai makna dan tujuan dibangunnya monumen tersebut. Momumen jayawijaya adalah Sebuah tugu berbentuk segi tiga yang berdiri di kaki bukit di bawahnya ada sebuah halaman kecil berteras untuk tempat mengenang dan menghidmati peristiwa-peristiwa masa lalu. Tugu ini dibangun diatas bukit di kota Salakan persis menghadap ke teluk Ambelang, dari sini bisa melihat ke arah perairan banggai. Di atas bagian depan tugu tertulis untaian kalimat yang ditandatangani Presiden Soeharto. Sejarah Indonesia mencatat bahwasanya di lokasi ini atau persisinya di perairan Teluk Bakalan Pulau Peling Kabupaten Banggai Kepulauan terjadi peristiwa penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Hampir seluruh kekuatan pasukan bersenjata yang dimiliki Republik Indonesia pada tahun 1962 di pusatkan di perairan Teluk Bakalan ini dalam angka persiapan untuk membebaskan wilayah Irian Barat. Di tempat ini pernah dijadikan pemusatan kekuatan terbesar dalam sejarah TNI dalam rangka melaksanakan tugas Operasi Jayawijaya Trikora yang menjadi bagian dari Komando Mandala yang dipimpin Mayjen Soeharto yang kemudian hari menjadi Presiden RI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan Komentar yang Membangun, Jangan Lupa Nama: E-mail: Wa: